DISPUSPA MAGELANG AKUISISI ARSIP MUHAMMADIYAH KABUPATEN MAGELANG

DISPUSPA MAGELANG AKUISISI

ARSIP MUHAMMADIYAH KABUPATEN MAGELANG

Akusisi arsip di Organisasi Masyarakat tersebut diawali dengan kegiatan verifikasi arsip statis oleh Bidang Kearsipan Dispuspa Kabupaten Magelang selama sebulan yaitu bulan Agustus 2020. Bagi Dispuspa Kabupaten Magelang langkah akusisi arsip tersebut merupakan kegiatan pertama kali dilaksanakan di luar SKPD pemerintah.

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispuspa) Kabupaten Magelang melaksanakan akuisisi arsip statis Pimpinan Daerah Muhammdiyah  (PDM) Magelang. Penanda tanganan berita acara serah terima arsip dilaksanakan oleh Ketua PDM Magelang, H Drs Jumari yang didampingi oleh Sekretaris, HM Nasirudin MA dan Kepala Dispuspa, Bela Pinarsi SH MM di Gedung PDM Magelang di Jalan Yogyakarta-Magelang,  Mungkid pada hari Rabu sore (2 September 2020) lalu.

Dalam sambutannya, H Drs. Jumari menyampaikan penghargaanya atas langkah akuisisi yang dilaksanakan oleh Dispuspa terhadap arsip PDM yang sudah tidak memiliki nilai guna lagi. Dengan demikian arsip statis itu dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kepentingan yang lebih manfaat daripada di simpan di Kantor PDM. Menurutnya, penyerahan arsip itu baru dilakukan karena selama ini belum mengetahui fungsi Lembaga kearsipan di tingkat Kabupaten Magelang. Walau di tingkat Nasional sudah ada MOU antara Arsip Nasional dengan PP Muhammadiyah, tetapi belum tahu kalau di tingkat Kabupaten Magelang juga ada lembaga penyelamat arsip seperti di tingkat pusat.

Senada dengan ungkapan Ketua PDM Magelang, Kepala Dispuspa Magelang, Bela Pinarsi SH MM juga menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Ketua dan jajaran PDM yang telah berkenan menyerahkan arsip statisnya kepada Lembaga kearsipan yang dipimpinnya. Harapannya, arsip tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat luas karena mempunyai nilai kesejarahan yang tidak ternilai harganya. Arsip mempunyai banyak nilai yang tidak terbantahkan kebenarannya, bahkan arsip dapat bermafaat untuk kepentingan ilmiah bagi para peneliti di di dunia akademis.

              Selanjutnya, kata Bela Pinarsi, Bidang Kearsipan akan memperlakukan arsip Muhammadiyah yang telah diserahkan dengan cermat dan hati hati sekali. Arsip-arsip ini akan ditempat di tempat yang layak sesuai dengan standar dan ber AC. Di olah dan ditata sehingga meudah untuk menemukan Kembali. Dan yang terpenting lagi akan dilaksanakan preservasi secara prenventif dan kuratif.  Akan dilakukan perawatan agar arsip tidak rusak oleh hama. Dijaga agar tidak berjamur. Secara kuratif bisa dilaksanakan arsip reborn atau alih media sehingga arsip bisa dipertahankan eksistensinya. (ANANGKUSBANDIANTO)